Transformasi Sistem Kesehatan Jadi Fokus Utama Pemprov Kaltim

banner 120x600

JURNAL KALTIMTARA.com-Sinergi yang kuat dan kolaborasi erat antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh elemen masyarakat dianggap sebagai kunci untuk mewujudkan transformasi kesehatan yang lebih baik.

Terdapat 6 pilar dalam transformasi kesehatan yang disosialisasikan oleh Kemenkes, yaitu layanan primer, layanan referensi, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, serta teknologi kesehatan.

Dari keenam pilar tersebut, diharapkan pemerintah daerah dapat menyusun perencanaan pembangunan kesehatan di daerah.

Strategi nyata yang dapat dilakukan antara lain mengutamakan tindakan promotif dan preventif, meningkatkan kemandirian alat kesehatan dan harga obat yang terjangkau, memprioritaskan pembangunan kesehatan, memenuhi layanan kesehatan di seluruh Indonesia, pemerataan dokter spesialis, serta memanfaatkan perkembangan teknologi dalam memberikan layanan kesehatan.

Pilar transformasi sistem ketahanan kesehatan menjadi salah satu fokus utama Pemprov Kaltim.

“Pilar sistem ketahanan kesehatan ini, punya tujuan mengubah ketergantungan industri kesehatan pada impor menjadi mandiri,” kata Pj Gubernur kaltim Akmal Malik beberapa waktu lalu.

Untuk mencapai hal tersebut, perlu diperkuat ketahanan kefarmasian dan alat kesehatan dari awal produksi hingga distribusi.

Penting untuk merencanakan penggunaan produk dalam Negeri secara berkala, memberikan insentif kepada industri yang berkomitmen pada penelitian, pengembangan, dan produksi dalam negeri.

“Jadi, penguatan ketahanan kefarmasian dan alat kesehatan memang harus dilakukan mulai dari rantai pasok hulu hingga ke hilir,” ungkap Akmal Malik.

Akmal Malik berpesan pada semua insan kesehatan untuk menggunakan produk dalam negeri, ini akan menunjukkan betapa cinta dan bangganya bangsa Indonesia terhadap produk dalam Negeri.

“Gunakan produk dalam Negeri dan penuh dengan kebutuhan obat, bahan medis habis pakai serta sarana penyimpanan di daerah melalui pemanfaatan APBD, DAK maupun DAO,” urai Akmal Malik.

Selain itu, Akmal Malik juga menekankan untuk rutin melakukan pelatihan serta pengawasan produksi dan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan perbekalan kesehatan rumah tangga.

“Ini mencakup pelaporan pengelolaannya dan penerapan sistem informasi kesehatan nasional,” tutur Akmal Malik.

Tak hanya itu, Akmal Malik juga menyoroti soal kesiapan tenaga kesehatan soal sistem kesehatan yang rentan di masa wabah menjadi tangguh. Kesiapsiagaan pra bencana dan penanggulangannya menjadi prioritas yang harus dilakukan setelah tidak adanya koordinasi bersama pihak terkait.#

Reporter : [ Surya ]

..
Oplus_0
Oplus_0